Lptnganjuk.com. Dalam rangka meningkatkan kualitas modul muatan lokal bahasa Inggris dan bahasa Jawa, FKMIS (Forum Komunikasi Madrasah Ibtidaiyah Swasta) mengandeng tim dari LPT NU (Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama)Kabupaten Nganjuk. Sebagai tenaga pendidik yang bersentuhan langsung dengan peserta didik, maka guru sudah seharusnya memiliki kemampuan dalam pengembangan bahan ajar, salah satunya adalah modul.
Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini merupakan konsekuensi diterapkannya kurikulum Merdeka, di semua jenjang pendidikan. Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas.
Acara yang diselengaran di SMP Sains Terpadu Darussa’adah Jl. KH Jl. Wachid Hasyim, Kauman, Pacekulon, Kec. Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64472 berjalan cukup dinamis dan interaktif, peserta pembekalan terlihat antusias dengan banyak bertanya kepada pemateri, terkait dengan teknis penyusunan modul muatan lokal untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) di mana pemateri pertama Bapak Aan Nasrullah, S.Pd., ME menjelaskan setidaknya ada lima karakteristik modul yang baik, dimana modul harus memenuhi kriteria: a) Self instructional, b) Self Contained, c) Stand alone (berdiri sendiri), d) Adaptif dan e) User friendly.
Sedangkan pemateri kedua, Ibu Vilasofia Yustikasari, S.Hum, M.Pd yang juga salah satu Dosen di STAI Darussalam Kabupaten Nganjuk, menjelaskan teknis penyusunan soal dalam LKS (lembr Kerja Siswa), di mana LKS dapat berupa panduan dalam pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.
baca juga: asah pemikirian kritis, STAIM Nganjuk adakan LKPM.
Diakhir acara, pemateri melakukan review terkait dengan modul yang sudah disusun oleh peserta pembekalan, dan peserta merasa senang dengan acara tersebut, karena merasa ada saran dan masukan untuk perbaikan modul yang mereka susun sebelumnya.
Menurut panitia penyelengara, tujuan akhir dari acara pembelakan penyusunan modul muatan lokal bahasa inggris dan bahasa jawa adalah setiap peserta mampu menerbitkan modul yang ber ISBN, sehingga selain sebagai pedoman mereka dalam mengajar, modul tersebut dapat dijadikan masterpice bagi masing-masing peserta.