Mudah Menulis Buku Untuk Pemula: Trik Praktis Menulis

Mudah Menulis Buku Untuk Pemula: Trik Praktis Menulis

Oleh: Tim Peneliti LPT NU Kab. Nganjuk

Salah satu peran dari akademisi adalah turut mengembangkan khazanah keilmuan sesuai dengan bidang studinya. Salah satunya adalah dengan menyebarluaskan ide atau gagasan melalui tulisan, baik tulisan berupa essay atau ilmiah dalam bentuk buku, hanya saja tidak semua akademisi memiliki kemampuan menulis ide atau gagasan dalam bentuk buku.  Pada dasarnya kemampuan menulis dapat dilatih dengan menguasai ketrampilan menulis, memahami cara-cara atau trik dalam menulis buku, sehingga dapat menghasilkan karya yang luar biasa.

Pada kesempatan kali ini tim peneliti dari LPT NU Nganjuk, akan mencoba memberikan tips atau cara mudah menulis buku bagi pemula. Bisa jadi tips dan cara yang diberikan akan berbeda dari sumber lain, dan itu bukanlah suatu masalah, karena tips dan cara menulis akan menyesuaikan dengan diri calon penulis.

Berikut beberap tips atau cara mudah menulis buku;

1. Tentukan Ide atau Tema awal.

Langkah awal yang harus dikerjakan oleh penulis adalah menentukan ide atau tema dari buku. Tema atau ide bisa didapat sesuai dengan minat atau bidang studi yang menjadi konstentrasi calon penulis, misalkan penulis adalah mahasiswa pada jurusan pendidikan, maka bisa mengangkat terkait dengan pendidikan, hal ini akan memudahkan penulis dalam penyusunan buku, karena penulis sudah memahami tema tersebut.

2. Cari Referensi Sesuai Dengan Tema

Setelah penulis memiliki tema yang akan ditulis dalam buku, maka langkah selanjutnya penulis dapat mencari referensi terkait dengan tema sebanyak mungkin, refenrensi dapat dicari sebelum dan selama penulisan buku. Penting bagi penulis untuk memiliki banyak referensi, semakin banyak referensi yang dibaca akan semakin meningkatkan kualitas buku yang dihasilkan.

Referensi yang dimaksud dapat berupa buku, artikel jurnal, berita online, data-data terbitan oleh instansi terkait dan sumber lain yang dapat dipercaya. Sebagai contoh dalam satu bab yang dibahas dapat diambil dari 5 buku, 10 artikel jurnal serta berita online atau data-data dari instansi terkait sebagai penopang ide dalam buku tersebut.

3. Susun Kerangka atau Outline Buku

Kerangka atau outline buku dibuat berdasarkan tema besar yang akan diangkat, kerangk dapat berupa bab dan sub bab dari buku, dengan begitu akan akan memudahkan penulis dalam menyusun buku. Adapun ide dari kerangka buku dapat dijaring dari berbagai ide atau referensi yang dimiliki. Misalnya saja penulis hendak mengangkat tema manajemen pendidikan anak usia dini, maka setelah penulis memiliki banyak refensi dapat dibuat outlinenya sebagaimana berikut:

Bab I

Manajemen Pendidikan

Bab II

Pendidikan Anak Usia Dini

Bab III

Perencanaan Pendidikan Anak Usia Dini

Dan seterusnya.

4. Pahami Gaya Penulisan Anda

Dalam menulis buku, langkah yang tidak kalah pentingnya adalah memahami gaya penulisan penulis. Cara mudah mengenali dan memahami gaya penulisan adalah dengan membaca kembali tulisan-tulisan  penulis yang sudah terbit sebelumnya, atau pesan singkat maupun tulisan-tulisan yang sudah pernah dibuat, jika memang belum pernah menulis maka bisa dimulai menulis lalu dilihat apakah tulisan yang ada  bersifat populer ataukah ilmiah, lalu kemudian diteruskan sesuai dengan gaya penulisan sesuai dengan gaya penulisan yang dimiliki.

Dengan memahami genre penulisan, maka akan memudahkan penulis dalam proses penulisan buku, selain itu penulisan akan lebih efektif karena kata-kata akan mengalir dan tersususun menjadi kalimat dan paragraf dan pada akhirnya akan menjadi sebuah buku, namun sebaliknya jika penulis menulis dengan gaya penulisan atau gaya bahasa dengan yang biasa dilakukan, maka penulis akan mengalami kesulitan dalam menyusun suatu kalimat, dan bahkan tidak dapat menyelesaikan penulisan buku sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

5. Buat Timeline Penulisan Buku

Terkadang penulisan buku tidak dapat diselesaikan oleh penulis adalah karena terlalu lama penulisan bukunya, sehingga penulis merasa bosan dan akhirnya akan ditinggalkan. Hal ini dapat diantisipasi dengan menentukan target waktu penyelesaian penulisan buku, dengan demikian maka penulis dapat menyelesaikan penulisan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Timeline penulisan dapat dibuat misalnya berupa timestable  yang memuat materi dan waktu penulisan, misalkan saja satu bab ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan, jika ada sepuluh bab dalam buku, maka dalam waktu sepuluh bulan penulis sudah dapat menyelesaikan penulisan buku. Manfaat lain dari pembuatan timeline penulisan buku adalah penulis memiliki panduan kapan harus menulis apa serta penulis dapat memperkirakan kapan penulisan buku dapat diselesaikan.

6. Tentukan Sasaran Pembaca Buku

Salah satu tujuan dari menulis buku adalah agar suatu ide atau gagasan dalam buku dapat dibaca oleh orang, namun demikian karena masing-masing pembaca memiliki karakter serta kebutuhan buku yang bereda-beda. Maka penulis hendaknya juga memahami karakter calon pembaca serta kebutuhan dari pembaca. Hal ini akan memudahkan pembaca memahami alur pikir yang ada di buku, meskipun tulisan adalah buah pikir dari penulis.

Oleh karena itu menentukan sasaran pembaca buku merupakan suatu hal yang penting, misalnya saja sasaran penulis adalah anak-anak maka baiknya buku yang ditulis disertai dengan gambar-gambar informatif agar anak-anak tertarik membacanya. Namun jika sasaran penulis adalah dari kalangan akademisi baiknya setiap ide atau gagasan yang ada dibuku disertai dengan data-data kuantitatif, misalnya dalam buku disampaikan problematika kemiskinan maka bisa disertai dengan data penduduk miskin dan lain sebagainya, karena pada umumnya akademisi akan lebih tertarik pada suatu argumen yang berbasis data.

baca juga: Pancasila dan Konsep Merdeka Belajar

7. Tentukan Tempat Menulis

Agar menulis tidak menjadi beban bagi penulis, baiknya penulis juga menyiapkan tempat untuk menulis yang dirasa nyaman untuk ditempati dalam waktu yang cukup lama. Misalnya saja penulis memilih taman dibelakang rumah atau menyiapkan meja dan kursi yang nyaman, dengan begitu menulis menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. Jika suatu kerjaan dikerjakan dengan senang hati, maka pekerjaan tersebut akan dapat terselesaikan dengan baik.

8. Mulailah Menulis Sesuai Dengan Timeline Yang Dibuat

Sebagaimana yang telah disampaikan diawal akan pentingnya pembuatan timeline penyusunan buku, maka penulis bisa langsung memulai menulis jangan sekali-kali menunda waktu penulisan, karena akan menjadi kebiasaan yang tidak baik bagi penulis, bahkan akan menjadikan penulis tidak dapat menyelesaikan tulisan.

9. Jaga Motivasi Menulis

Harus diakui bahwa motivasi seseorang untuk menulis terkadang naik terkadang turun, sehingga menjaga motivasi untuk selalu dapat meluagkan waktu untuk menulis sangat penting. Dengan menjaga motivasi menulis, maka penulis dapat selalu menulis sesuai dengan timeline waktu yang sudah dibuat sebelumnya. Selain itu menjaga motivasi menulis akan menjadikan tulisan lebih bermakna dan berkualitas.

10. Terbitkan Buku

Langkah terakhir dalam penulisan buku bagi pemula adalah dengan menerbitkan hasil karyanya, menerbitkan buku adalah langkah mutlak bagi penulis karena tanpa penerbitan buku, target dari penulisan buku untuk dibaca orang lain tidak akan tercapai. Bagi pemula penting juga untuk memilih penerbit buku, setidaknya peberbit yang sudah memiliki legal formal dalam penerbitan buku serta memiliki konsultan dalam penerbitan sehingga buku yang terbitkan layak untuk diterbitkan, dan di era digital sangat mudah bagi siapa saja untuk mencari penerbit buku yang professional dalam penerbitan.

Demikianlah beberapa cara mudah dalam menyusun buku bagi pemula, dan tidak mungkin masih banyak trik atau cara lain yang dapat memudahkan penulis pemula menulis buku, namun yang jelas penulis perlu segera memulia menulis dan memiliki komitmen yang kuat untuk menuntaskan suatu karya.