Manajemen Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat Ilmu
DOI:
https://doi.org/10.59240/kjsk.v2i2.15Abstract
Dilihat dari aspek hubungan antara filsafat dengan pendidikan, bisa terlihat dari beberapa indikator .Indikator ini sekaligus merupakan tujuan filsafat pendidikan. Tujuan tersebut antara lain : Filsafat dijadikan oleh para pakar pendidikan sebagai bahan atau media (intrument) analisis. Hal ini berarti bahwa filsafat merupakan salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan. Bidang kajian ini merupakan bidang kajian lintas disiplin (inter-desciplinary course), bahkan multi-disiplin- jika pemisahan istilahnya adalah: manajemen + pendidikan Islam. Namun jika pemisahannya adalah: manajemen + pendidikan + Islam, maka bidang kajian ini merupakan bidang multi disiplin (multi-desciplinary course). Bisa juga pemisahannya adalah: manajemen pendidikan + Islam. Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan. Namun tidak dapat dibalik bahwa kumpulan pengetahuan itu adalah ilmu pengetahuan. Kumpulan pengetahuan untuk dapat disebut ilmu pengetahuan haruslah memenuhi syaratsyarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan di antaranya adalah objek material (material object) dan objek formal (formal object). Sedangkan implikasi dari filsafat ilmu sendiri adalah bagi seseorang yang mempelajari filsafat ilmu di perlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial, supaya para ilmuan memiliki landasan berpijak yang kuat serta menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara gading”, yaitu sikap acuh tak acuh, tidak mau perduli, yang mengambil jarak ataupun menutup diri dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Yuni Masrifatin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.