Efektivitas Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dengan Teknik Cognitive Disputing dalam Meminimalisir Perilaku Agresif Peserta Didik dari Keluarga Broken Home
DOI:
https://doi.org/10.59240/kjsk.v5i3.349Keywords:
REBT Counseling, Cognitive Disputing, Aggressive Behavior, Broken HomeAbstract
This research is motivated by the phenomenon aggressive behavior in students from broken homes, which can interfere with their social and emotional development. The study aims to describe aggressive behavior before and after Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) counseling with cognitive disputing techniques, as well as test its effectiveness in reducing aggressive behavior. The research used an experimental method with a One Group Pretest-Posttest design. Samples were determined through purposive sampling techniques with a population of 14 people and a sample of 2 people, instruments in the form of questionnaires, and data analysis was carried out with percentage intervals and t- tests. The results showed that before counseling, aggressive behavior of students was in the high category, while after counseling with cognitive disputing techniques, aggressive behavior was in the low category. The results of the t-test showed a significant difference between before and after the intervention, proving the effectiveness of REBT counseling. This study recommends BK teachers to apply REBT counseling with cognitive disputing techniques as a strategy to reduce the aggressive behavior of broken home students at SMK Negeri 2 Bukittinggi.
References
Astuti, A. E. E., & Nur, H. (2025). Resiliensi sebagai mekanisme bertahan anak dalam dinamika keluarga yang tidak harmonis: Kajian literatur. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2(2), 33–42.
Ferdiansa, G., & Neviyarni, S. (2020). Analisis perilaku agresif siswa. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 5(2), 8–12.
Habsy, B. A., Afanda, A. W., Al-Arifah, A. T., Azzahra, E. Y., Salma, R. A., & Sari, T. O. (2022). Konseling Rational Emotive Behavior: Sebuah kajian literatur.
Hakim, F., & Karneli, Y. (2024). Pentingnya konseling rational emotive behavior dengan teknik dispute kognitif untuk mengatasi kecemasan pada remaja. Innovative: Journal of Social Science Research, 4, 5075–5084.
Hakim, F. A., Netrawati, N., & Karneli, Y. (2024). Pentingnya konseling rational emotive behavior dengan teknik dispute kognitif untuk mengatasi kecemasan pada remaja. Innovative: Journal of Social Science Research, 4(4), 5075–5084.
Haryanti, D. (2017). Keterlibatan keluarga sebagai mitra dalam pendidikan anak. NOURA: Jurnal Kajian Gender dan Anak, 1(1), 48–66.
Karima, N. (2024). Urgensi Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam penanganan anak broken home di Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Banda Aceh [UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan].
Khotimah, K. (2017). Penerapan Rational Emotive Behavior Therapy untuk mengurangi perilaku agresif siswa dari keluarga broken home (Penelitian pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Magelang TA 2016/2017) [Universitas Muhammadiyah Magelang].
Lubis, Z., Ariani, E., Segala, S. M., & Wulan, W. (2021). Pendidikan keluarga sebagai basis pendidikan anak. PEMA, 1(2), 92–106.
Mahmud, A., & Sunarty, K. (2012). Mengenal teknik-teknik bimbingan dan konseling. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Mahnunin, J., & Ridjal, T. (2021). Identifikasi tingkah laku siswa dari keluarga broken home: Studi kasus tentang keluarga broken home dan tingkah laku siswa MTS. Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia, 4(1), 29–46.
Masi, L. M. (2021). Analisis kondisi psikologis anak dari keluarga tidak utuh pada siswa SMA PGRI Kupang. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(1), 214–226.
Nita, R. W., Kasih, F., Putri, B. N. D., Usman, C. I., & Solina, W. (2023). Teori dan aplikasi dinamika model-model konseling. CV Haqi Paradise Mediatama.
Novita, A. A., Adison, J., & Putri, B. N. D. (2025). Kesehatan mental anak keluarga broken home (Studi kasus peserta didik kelas XI fase F7 di SMA N 5 Bukittinggi). Indonesian Research Journal on Education, 5(1), 728–733.
Nuzula, F., Afifullah, M., & Sulistiani, I. R. (2024). Perilaku distortif peserta didik dari keluarga tidak harmonis (broken home) di SMPN 13 Malang. Vicratina: Jurnal Ilmiah Keagamaan, 9(7), 56–66.
Sofiannisa, S., Mori, R. H., Lisbeth, F. H., & Khairat, I. (2025). Teknik cognitive restructuring dalam konseling: Mengubah pola pikir negatif menjadi positif melalui pendekatan literatur. Conseils: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 5(1), 119–128.
Tola, Y. P. (2018). Perilaku agresif anak usia dini dilihat dari pola asuh orang tua. Jurnal Buah Hati, 5(1), 1–13.
Wahy, H. (2012). Keluarga sebagai basis pendidikan pertama dan utama. Jurnal Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 12(2).
Yanizon, A. (2019). Penyebab munculnya perilaku agresif pada remaja. KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study Program, 6(1).
Yudiyasiwi, F. R., & Shanti, L. P. (2023). Persepsi terhadap keharmonisan keluarga dan kestabilan emosi dengan perilaku agresif pada remaja. SOUL: Jurnal Ilmiah Psikologi, 15(1), 71–82.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Syavira, Fitria Kasih, Rahma Wira Nita

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.



